Friday, January 15, 2010

Taman Jaya - Ujung Kulon

Ujung Kulon is one of the most famous Indonesia's National Park. Located in the south-western tip of west java on the Sunda shelf where the area also covers Peninsula and some islands and encompasses the natural reserve of Krakatoa - a well known active volcano in the world. this park that located in Ujung Kulon, Pandeglang disctrict - Banten Province was establish and declared as National Park in 1992 by UNESCO World Heritage Site for protecting the endangered Javan Rhinoceros and wild bull or banteng in Indonesian language.

This park is very famous with its natural beauty and geological interest hence many researchers from worldwide come to visit this park particularly for the study of inland volcanoes. beside of that, this area contains the largest remaining area of lowland rainforests in the Java island and has so many species of plants and animals.

Ujung Kulon which is means "West Point" in english, possesses a very exceptional profile of Indonesia's wilderness from land forested mountain ranges to the coral seas. What makes this park even more remarkable is the park remains a pristine haven of its nature in Java island, the most densely populated area in Indonesia.

The park covers area 120,551 hectares that are divided into 78,214 hectares of land and 44,337 hectares of surrounding reefs and sea. the land area can be roughly divided into three areas: the island of Panaitan to the north west, the triangular shaped Peninsula, and the Honje Mountain Range to the east of the Peninsula's Isthmus.

The Climate:

This national park has tropical maritime climate, some degrees cooler than inland areas of Java island and averagely produces an annual rainfall of approximately 3250mili meters. the temperature range between 25 to 30 degree Celsius with the humidity level averagely vary from 80% to 90%.

Between April to October are the drier months, during this period there are long periods of fine, calm weather with occasional spells of overcast skies, rain and rougher seas.

Flora & Fauna.

Ujung Kulon National Park is one of very few areas offering a profile of sea-shore to mountain top tropical vegetation and also one of the last remaining natural forest in Java Island. the park holds over 700 species of plant life of which at 57 are classified as rare in Indonesia and maybe in the world. this natural park has a vast array they wildlife,

quite members of which are endangered or rare such as Javan Rhinoceros. Some of animals are so unafraid that freely wander in and around the tourist lodges there, others are sighted almost every days, but many are heard rather than seen and same core rarely seen. the park also covers a wide variety of marine habitats such as the rocky shores, mangrove swamps, mud flats, sea grass beds, coral reefs and sea trenches, providing diverse and fascinating insights into the underwater world.

Taman Jaya - Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.


Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di i daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.



Dermaga di Pulau Peucang
Rusa (Cervus timorensis)
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka.

Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Tamanjaya dan Cibiuk. Pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas.
Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh. Fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, pengamatan tumbuhan dan satwa.
Pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya.
Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea. Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.
Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove.
Pulau Panaitan, dan Gunung Raksa. Menyelam, berselancar, dan wisata budaya/ sejarah.

Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d September.

Cara pencapaian lokasi:
Jakarta - Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang - Pandeglang - Labuan (1 1/2 jam) atau Jakarta - Cilegon (2 jam via jalan Tol), Cilegon - Labuan (1 jam) atau Bogor - Rangkasbitung - Pandeglang - Labuan (4 jam).
Labuan - Sumur (2 jam), Sumur - Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan) atau Labuan - Pulau Peucang (4 jam dengan kapal motor nelayan).

Taman Jaya

This village is located in the vicinity of Ujung Kulon National Park. This organization is designed by and for the people of Taman Jaya. By forming this cooperative organization, people from Taman Jaya and neighbouring areas in the buffer zone of Ujung Kulon National Park will have means of increasing their economic level through various alternative income generating activities. WWF Indonesia Ujung Kulon project has been assisting this cooperative group from the initial set up. This cooperative group is designed to handle Ecotourism activities in Ujung Kulon National Park.
Approximately 2, 500 people live in this village. Taman Jaya is located in the buffer zone of Ujung Kulon National Park, so The Park is readily accessible from this village,People from Taman Jaya are mainly farmers and

kampung Taman Jaya

kampung Taman Jaya adalah sebuah kampung wisata yang berada di daerah yang ber batasan langsung dengan kawasan taman nasional Ujung kulon dan juga pintu utama untuk memasuki daerah ini, suatu perkampungan yang menyajikan profil kampung nelayan dan pertanian selain itu bagi pengunjung yang ingin pergi ke Ujung Kulon disni juga bisa di temukan penghinapan dan juga rumah makan.

Bagi para pengunjung yang ingin pergi ke ujung kulon bisa langsung pergi ke desa ini dengan melauli kawasan Sumur dan mungkin sangat mudah karena akses menuju kawasan ini sangan bisa di lalaui dengan kendaraan walau kondisi jalan yang kurang bagus

Atau bagi Anda yang ingin pergi ke kawasan ini dan juga tidak susuah - susah bisa menghubungki local tour operator setempat di mana mereka bisa mengorganize perjalanan Anda baik dengan paket - paket tour atau boat dan accommodasi di kawasan UjungKulon baik itu di pulau Handeleum atau pulau Peucang :

Ujung Kulon Ecotourism

www.ujungkulonecotourism.com